Sebuah Buku Nakal Dari Rak Perpustakaan


Death To All Secred Cows, adalah sebuah buku nakal yang saya temukan dari rak perpustakaan. Isinya sangat nakal, namun seperti anak nakal, cara penulisannya kreatif.

Dari judulnya saja sudah nakal.
Kalau diartikan secara bebas, maksud judul itu adalah,
Membantai Semua Sapi Suci

Anda tahu sendiri, bagi segolongan kepercayaan tertentu
Sapi itu suci dan jangan sampai dibantai
Dan tiga penulis ini
Malah menyuruh, supaya sapi suci itu dibawa ke tukang jagal
Kemudian dibantai habis
Death to All Sacred Cows, jagal semua sapi suci

Tentu saja judul itu hanya sebuah ilustrasi
Karena ini buku bisnis, maka ilustrasi itu hanyalah sebuah nasihat bisnis
Supaya para pebisnis, jangan terus diringkus konsep-konsep lama, apalagi jika konsep itu hanya membuat usahanya bangkrut.
Konsep lama pembawa gagal itu,
Tak ubahnya sapi, yang selama ini dianggap suci,
Padahal, sudah saatnya dibawa ke tukang jagal. Sudah saatnya konsep lama itu diberangus, diringkus, kemudian buang jauh-jauh.

SEPERTI biasa, saya ke perpustakaan, bukan buat mencari buku yang saya butuhkan melainkan, cari-cari buku menarik, siapa tahu ada yang baru. Dari rak ke rak, berjalan, dan sampai kepada rak, dengan kategori, saya lupa lagi, kategori buku apa di sana, yang jelas, pada koleksinya, banyak terdapat buku manajemen. Diantara buku itu, ada yang menarik perhatian saya. Sebuah buku, dengan  judul Death. Buku bisnis dengan awal judul Death, ini membuat saya penasaran. Death itu mati, dan kalau sebuah buku membicarakan bisnis diawali kata mati, pasti buku itu luar biasa. Maka, meski tangan sudah penuh buku dari rak lain, melihat buku menarik ini, langsung saya cabut dan ambil. Ternyata benar buku bisnis. Semakin menarik, saat melihat cover depannya, gambar sapi. Apalagi, setelah membaca deskripsi judulnya, KEBERANIAN PARA PENGUSAHA SUKSES MENGIRIM ADAGIUM BISNIS KE RUMAH JAGAL.

Singgah ke perpustakaan itu, dalam perjalanan ke kampus. Maka sampai di kampus, sengaja saya menyepi di mesjid, membuka-buka buku itu dengan penuh penasaran. Membaca-baca isinya, ah ini sangat saya. Eh maksud saya, isinya, cara penuturan kalimat-kalimatnya, cara penulis mengolah kata, huh AKU BANGET.  Membicarakan hal serius, namun dibumbui canda. Misalnya pada sebuah bab, penulis mengajak pembaca mencari konsep mana saja yang termasuk sapi suci yang harus dijagal. Maka penulis memberi tahu, bagaimana cara menandai sapi suci.

Bagaimana cara menandai sapi suci?
Gampang, menyelinaplah saat sapi-sapi itu tidur, dan perlahan-lahan, tandai perutnya dengan cat.

Nakal sangat.
Apalagi setelah lebih jauh membaca isinya, semakin ke dalam semakin jauh, semakin banyak hal nakal. Semakin saya banyak tahu, tentang banyak kepercayaan lama yang mestinya dibuang. Misalnya kepercayaan lama, tentang "Pelanggan Selalu Benar". Mau salah mau benar, sebuah perusahaan harus punya pandangan, bahwa pelanggan itu selalu benar. Dengan begitu, perusahaan akan mengutamakan pelayanan, berorientasi membahagiakan pelanggan, dan tentunya itu akan memuaskan mereka. 

Padahal kenyataannya tidak begitu. Banyak perusahaan berusaha mengutamakan pelanggan, dan berusaha membenarkan apapun protes pelanggan, namun di sisi lain, perusahaan itu menerima protes sambil menyalahkan karyawan. Ini yang membuat perusahaan itu tidak sehat. Padahal bukan pelanggan, yang pertama harus perusahaan utamakan, justru adalah karyawan. Membela pelanggan yang jelas-jelas salah sambil menyudutkan karyawan, adalah ciri sebuah perusahaan kurang sehat. Sebaliknya, dengan menghargai karyawan, dan membuat karyawan merasa, mereka adalah bagian terpenting perusahaan itu, "anda mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk melihat pelanggan itu datang lagi." tulis buku ini.

Konsep "Pelanggan selalu benar"
Seharusnya sudah dibuang
Dan sederet konsep lainnya. Tentunya Anda penasaran,
Konsep apa saja yang menurut buku ini harus dibantai.
Biasanya saya rahasiakan, dengan harapan, Anda penasaran dan membeli bukunya
Namun kali ini, karena bukunya tidak saya jual, jadi, saya bocorkan:

Ini dia
Konsep lama yang seharusnya sudah dibuang

Selalu yakinlah kepada penelitian Anda
Orang brengsek boleh ditoleransi, asalkan mereka punya kemampuan
Berfokuslah kepada angka, dan yang lain pasti beres
Tim menghasilkan solusi terbaik
Selalu fokus kepada pemecahan masalah
Ikutilah sang pemimpin
Kesuksesan melahirkan kesuksesan
Pemasaran harus mengikuti strategi perusahaan, bukan mengendalikannya
Tujuan pemasaran adalah menjual produk
Pemasaran harus selalu langsung
Jangan pernah merekrut orang yang belum pernah melakukan pekerjaan itu
Semua orang berhak memperoleh kesempatan kedua
Persaingan internal mengarah kepada hasil yang lebih baik
Jangan bikin masalah
Ciptakan budaya perusahaan
Pelanggan selalu benar
Branding itu mahal
Jangan menyinggung siapa pun

Semua konsep itu, buku ini ilustrasikan sebagai sapi suci, yang harus segera dibunuh, dan dimusnahkanSalah satu kekuatan buku ini saya kira, terletak pada ilustrasinya.
Setiap penulis buku sebenarnya bisa
Hanya saja
Sebagian penulis ada yang menggunakan potensinya
Sebagian lain, mengabaikannnya
Padahal itu kekuatan
Dan penulis buku ini, memanfaatkan kekuatan itu.
Dalam buku larisnya, 13 Wasiat Terlarang, Ipho Santosa mengatakan, kebiasan menggunakan ilustrasi, itu satu  karakter dari otak kanan.

Related Posts: