Menulis: Sarana Pamer Kebodohan

Ternyata setelah saya praktikkan
Dulu saya mengira, menulis ini sarana saya menampilkan kepintaran
Baru saya mengerti
Ternyata menulis
Bagi saya
Hanyalah sarana menampilkan kebodohan

Itu karena sebelum saya menulis
Orang tidak tahu seberapa banyak kebodohan saya
Namun, setelah saya menulis orang jadi tahu, begitu banyak kebodohan saya

Begitu banyak orang takut menulis
Karena khawatir ketahuan bodoh, dan takut
Orang mentertawakan kebodohannya
Namun di sisi lain
Banyak juga orang menulis, karena ingin kelihatan pintar
Dan sialnya,
Yang terjadi malah semakin memamerkan kebodohannya

Contohnya saja saya
Sering menulis demi menunjukkan kepintaran
Namun yang terjadi, orang malah jadi tahu bahwa saya bodoh
Kemudian, orang pun mengkritik kebodohan saya, bermaksud memperbaiki
Dan bagaimana reaksi saya?
Kritikan itu saya bantah, dengan kata-kata, yang tujuannya demi menunjukkan kepintaran saya
Namun akibatnya kembali sebaliknya, yang terjadi, dengan argumen itu, malah semakin membeberkan kebodohan.
Terlebih ketika saya ngamuk-ngamuk, karena merasa kepepet dalam berdebat
Kemudian keluar kata-kata penghinaan
Kebodohan yang tadi baru kelihatan setelangahnya, sekarang nyaris seratus persennya
Itulah sebabnya sambil mencangkul tadi,
Sambil saya memasukkan pupuk ke lobang buat menanam tomat
Saya renungkan, ternyata selama ini menulis bagi saya, hanya alat menampilkan kebodohan

Kalau begitu, bagaimana seharusnya menulis?
Saya juga tidak tahu harus bagaimana
Tapi
Sekedar so tahu, sambil berpura-pura tahu, saya ingin berkata
Menulis, tak perlu sambil ingin kelihatan apapun
Atau khawatir kelihatan apapun
Menulis, menurut saya mesti sambil mengosongkan diri
Mengosongkan diri dari rasa ingin kelihatan pintar, dan mengosongkan diri dari khawatir kelihatan bodoh

Related Posts:

Bagi-Bagi Buku Gratis "Taj, Tragedi di Balik Tanda Cinta Abadi."


Buku yang akan saya bagikan sekarang berjudul "Taj"
Tragedi di Balik Tanda Cinta Abadi
Taj Mahal
Bukan satu dua
Sastrawan mengisahkannnya menjadi novel indah
Dan ini salah satunya, di samping buku lain, yang terkenal, berjudul "Taj Mahal" karya John Shors
Dan yang ini karya Timeri N. Murari
Berbagai pujian bertaburan buat novel ini
The Guardian menyebut, novel ini sebagai "Novel penuh gairah dan eksostis, memesona hingga halaman terakhir."
"Hanya seorang novelis sejarah sekaliber Timeri N. Murari yang bisa berseluncur begitu dekat dengan mulut kawah gunung berapi. Struktur novel ini sama menakjubkannya dengan bangunan Taj Mahal yang dideskripsikannya." tulis Bill Aitken, di Sunday Observer.
"Sebuah buku tentang kesederhanaan yang dahsyat." kata Gloucestershire Echo."
"Novel yang sangat memukai dan membuat para penikmat buku ini bisa membaca makna-makna simbolis di dalamnya." tulis Asia Magazine.

Jadi seorang Timeri, dalam bukunya ini, tak hanya menampilkan kepiawaiannya dalam berkisah
Namun, dia pun lincah, menampilkan sejarah dengan wajah indah
Wajah sastra, dengan berbagai kata
Simbolis yang ketika direnungkan mengandung banyak makna
Membaca novel sejenis ini, bisa membuat Anda tahu, bagaimana India pada masa lalu.
Untuk membandingkan,
Seperti apa latar belakang budayanya di masa lalu, hingga seperti sekarang.
Dan yang saya temukan, budaya mereka punya sisi romantisme yang indah luar biasa
Jika mereka cinta kepada sesuatu, cinta mereka begitu besar,
Orang India paling pandai mengungkapkan perasaan dengan berbagai cara
Ekspresi perasaan indah mereka bisa terungkapkan dengan cara yang sangat kaya
Tahu sendirilah bagaimana budaya mereka di film India

Anda sendiri rasakanlah, saat menonton film India, meski kadang gaya berantem dan action-actionnya norak....namun romantisme dramanya itulah, seringkali membuat jantung kuch kuch hota hai...
Dan juga plot ceritanya, penokohannya, seringkali membuat air kencing Anda mengalir tak terasa saking sedihnya.

Baik film remajanya, dewasanya, atau film tentang moral, India selalu memberikan kisah yang menggugah rasa. Saya kira itu karena orang-orang di sana, cukup sensitif kepada hal hal yang baru bau melow. Dan saya kira itu terjadi, karena mereka sudah begitu dari masa lalunya. Jika mereka cinta mereka cinta dengan cara yang sangat berlebihan. Dan jika mereka jatuh cinta, cinta mereka bahkan bisa kepada hal-hal yang tidak masuk akal. Bayangkan saja, mereka jatuh cinta kepada Sapi, sampai-sampai--kepercayaan tertentu di sana--mensucikan yang namanya sapi. Saya kira itu karena saking romantisnya mereka. Dan dalam kisah ini, cinta luar biasa diungkapkan dengan membangun Taj Mahal yang ternyata, memakan begitu banyak korban...

Mau tahu lebih banyak, dapatkan saja novelnya di sini  DI SINI

Related Posts:

Tips Baca Buku Tercepat

Saya punya tips membaca buku tercepat
Dan sepertinya
Tak pernah ada sebalumnya
Teknik membaca tercepat, secepat yang saya ajarkan
Saya, akan mengajarkan kepada Anda, cara membaca buku, selesai dalam satu menit
Bahkan meski pun buku itu, dua ribu halaman,
Anda bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat
Caranya adalah
Bacalah judul buku itu, kemudian baca daftar isinya
Sudah
Tamat, dan tutup
Maka Anda, sudah menyelesaikan buku Anda

Mudah bukan?

Pastinya Anda protes,
Kalau yang dibaca judul dan daftar isinya doang
Sama saja tidak tamat
Ya terserah

Related Posts:

Mengapa Batal Umumkan Nama Menteri?

Malam ini, presiden negeri Gimananasibnya, mau mengumumkan nama-nama mentrinya. 
Rencananya
Namun batal, atas pertimbangan, nama-nama itu harus dilaporkan dulu ke Komisi Pemberantasan Korupsi, setelah sebelumnya, beberapa nama terpaksa ditendang, karena pernah terjerat kasus korupsi. 

"Justru harusnya, yang diangkat itu orang yang pernah terjerat korupsi." ujar Wardi setelah membaca berita di smartphonenya. 

"Kamu masih waras Di?" tanya Ki Usman.

"Begini Ki, sekarang pikir lagi. Kalau menteri dicari dari orang yang pernah terjerat korupsi, setidaknya, dia pernah mengalami, dan sudah bosan korupsi, jadi, saat dia memegang jabatan, dia sudah tak berselera lagi mengutil saat pencairan uang." kilah Wardi.

"Gak bisa gitu," Ki Usman mencoba membantah.

"Tunggu Ki, saya belum selesai...sekarang coba jika menteri diangkat dari orang yang belum pernah korupsi. Tahu kan arti kata belum. Jika sesuatu disebut belum, berarti punya kemungkinan akan. Jadi dia punya kemungkinan akan melakukan korupsi."

"Itu logika kamu. Kalau logika saya, orang yang pernah melakukan korupsi, berarti setidaknya, dalam batinnya, mengakar karakter jahat senang mengambil uang titipan. Dan jika karakter itu masih ada, kemudian diangkat jadi menteri, sangat dikhawatirkan, karakter itu muncul lagi, melakukan kejahatan, mengutil uang."

"Trus, jika yang diangkat orang yang belum terjerat kasus korupsi?"

"Berarti pertanda, orang itu tidak punya karakter pencuri. Setidaknya orang itu, besar harapan bukanlah orang yang mudah menghalalkan uang haram. Itu karena orang semacam itu, kemungkinan besar, punya ketakwaan yang bagus. Dan itu, bisa menjadi bekalnya dalam mengurus departemen yang dia pimpin."

"Batin seseorang kan tidak tahu. Bisa saja orang yang sebelumnya pernah korupsi, sudah kapok, kemudian berjanji takkan pernah korupsi lagi. Sebaliknya orang yang belum pernah korupsi, justru setelah punya kesempatan memegang uang, dia tergiur, lalu memakai uang itu buat kepentingannya sendiri."

"Ya, karena tidak tahu itulah, kita mengandalkan apa yang kita lihat. Dan yang bisa kita lihat adalah track recordnya selama ini, setelah memegang beberapa jabatan, apa dia pernah korupsi atau tidak. Yang pernah jangan sampai dipilih, dan yang tidak pernah layak buat dipilih."

"Begitu ya Ki? 

"Lha iya, sudah ada ushul fiqihnya, alhukmu bidzzhowahir, menghukumi itu dari dzahirnya."

Related Posts: