Tips Menulis Buku: Jadilah Pembunuh

Watak para teroris yang menganggap enteng nyawa orang,
Mestinya kita kagumi,
Apresiasi,
Bahkan teladani.
Setidaknya dari mereka, kita bisa belajar
Belajar keberanian.
Berani bunuh diri dan bunuh orang jangan dikira,
Itu keberanian luar biasa.
Dan keberanian mereka membunuh,
Bisa kita terapkan dalam perjuangan kita menjadi penulis sukses
Supaya Anda, jangan sampai seperti saya, yang sejak dulu, menjadi penulis sukses, terus tinggal hanya sekedar angan-angan.

Ya begitulah kalau kita ingin jadi orang sukses
Sukses dalam apa saja
Sukses bisnis
Sukses menulis
Kita harus jadi pembunuh
Harus berani membunuh, tapi, siapa saja yang harus kita bunuh?


Pertama, Pak Ragu
Rasa ragu, waswas, dan segala pikiran penghambat Anda memulai menulis,
Pukul, tendang, robohkan, lalu, keluarkan pisau....
Dan tusuk, tepat di jantungnya
Anda tahu siapa Pak Ragu sesungguhnya?
Saya bocorkan, sebenarnya dia seorang security alias satpam
Penjaga gerbang, yang ketika Anda lewat
Dan ingin masuk
Dia terus mengintrogasi Anda
Dengan pertanyaan-pertanyaan rumit tak masuk akal
Yang membuat langkah Anda terhambat, dan waktu Anda habis
Jangan buang waktu, bunuh saja...

Kedua, Non Malas
Kalau keraguan ibaratnya security, atau hansip penjaga, yang menghambat langkah kita di gerbang, maka malas, adalah pacar manja yang, setelah Anda masuk komplek, dan bertemu dengannya, dia langsung mengajak Anda jalaln-jalan, jajan-jajan, main-main, dan bersenang-senang. Peluk mesralah dia, erat-erat, kemudian dari belakang, pisau bekas membunuh security tadi, tusukkan ke punggungnya. Lepas, dan biarkan dia terkapar.

Bunuhlah itu Non Malas. Malas membaca, malas menulis, malas baca ulang tulisan sendiri, malas mengedit,  malas memperindah bahasa, malas membuang bagian tidak perlu, malas menambah yang kurang, malas mencari judul bagus, malas mencari opening bagus, malas mencari ending bagus, malas merevisi ulang, malas bertanya kepada yang sudah bisa, dan sekian banyak malas lainnya.
Jangan tunda lagi, segera bunuh.

Terakhir, musuh besar yang harus Anda bunuh adalah Si Takut.
Tanpa basa-basi lagi, saya sarankan,
Segera bunuhlah
Jangan lagi dengan pisau
Keluarkan pistol, habiskan keenam pelurunya
Tapi awas, arah moncongnya jangan menghadap Anda
Takut tidak dibaca orang, takut jelek, takut dikritik, takut tidak berguna....bantai hagis
Supaya Anda dalam menulis, lebih mengalir lebih lancar dan lebih produktif, bisa menghasilkan tulisan bagus dengan lebih banyak lagi, tanpa terhambat berbagai rasa takut yang mungkin saja akhirnya bisa menghentikan langkah Anda.
Supaya jangan sampai, Anda semua senasib dengan saya.

Demikian omong kosong ini saya akhiri.
Kalau tulisan ini tidak ada manfaatnya, itu sepenuhnya salah Anda.

Salam pembunuh...
Dana

Related Posts:

Adakah Gila Buku Anda Separah Saya?

Adakah gila buku Anda separah saya?
Buku-buku saya beli, pinjam, dan kumpulkan di kamar, namun membacanya?
Sangat jarang.
Padahal buku itu sangat bagus, menggugah dan bermanfaat.
Padahal ketika saya membacanya, isi buku ini langsung meresap, dalam, dan mengesankan.

Misalnya ini tengah malam,
Terbangun,
Kemudian, karena tidur selalu dekat buku,
Saya dapati sebuah buku tebal di samping kepala
Sembarangan saya buka, dan langsung terbaca, sebuah kisah mengesankan, dari mutiara hadits Nabi, tentang ketabahan orang tua yang ditinggal mati anaknya.

Adalah anak Abu Thalhah, merintih karena sakit, dan saat itu Abu Thalhah sedang keluar rumah.
Kemudian anak itu meninggal dunia.
Ketika Abu Thalhah pulang, dia bertanya kepada istrinya, Ummu Sulaim: "Bagaimana keadaan anakku?"
"Ia tenang seperti sedia kala" yang Ummu Sulaim maksudkan adalah meninggal dunia, sedangkan Abu Thalhah memahaminya sudah kembali sehat.

Kemudian Ummu Sulaim menyediakan makan malam.
Setelah itu dia berhias diri lebih indah dari biasanya sehingga Abu Thalhah menggaulinya.
Setelah dia rasa suaminya tenang dan puas melepas kerinduan kepadanya, barulah dia sampaikan, dengan kata-kata indah bercabang-cabang, "Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu jika suatu kaum meminjamkan pinjaman mereka, apakah yang diberi pinjaman berhak menolak mereka jika ditagih?"
"Tidak," jawab Abu Thalhah.
"Anakku telah meninggal, maka mohonlah pahala dari Allah."
Abu Thalhah kaget.
Seperti disambar geledeg.
Maka dengan geram, Abu Thalhah berkata:
"Engkau telah membiarkan aku. Hingga setelah aku junub karena menggaulimu, barulah engkau beritahukan tentang anakku."
Abu Thalhah bergegas menuju rumah Rasulullah, memberitahukan apa yang telah terjadi padanya, perbuatan istrinya, meminta nasihat.
Rasulullah membenarkan apa yang telah dilakukan Ummu Sulaim
Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam berdoa, "Semoga Allah memberkahi malam kamu berdua."
Dan demikianlah, kemudian Ummu Sulaim mengandung anak, dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Abdullah.
Kemudian dari Abdullah, lahir tujuh orang anak yang kesemuanya membaca Al-Qur'an, sebagai tanda dikabulkannya doa Rasulullah untuk Abu Thalhah dan istrinya.

Setelah menuturkan kisah ini,
Abdullah Nashih Ulwan, penulis buku tebal ini berkata,
"Tidak diragukan lagi, bahwa jika iman kepada Allah telah meresap ke dalam kalbu seorang mukmin,
maka darinya akan menciptakan keajaiban-keajaiban.
Karena iman itu,
Bisa mengubah seorang lemah menjadi kuat,
Pengecut jadi pemberani,
Bakhil menjadi dermawan, dan gelisah menjadi tenang.

Sangat memikat.
Buku ini sangat memikat, namun sayang, sebagian besar buku memikat ini cuma saya kumpulkan.
Sedangkan membaca, sangatlah jarang.
Waktu saya habis buat facebookan, dan memposting blog dengan tulisan asal-asalan.

Dari sini ketahuan,
Ternyata kecintaan saya terhadap buku, bukan karena saya mencintai ilmu
Gila saja, kerjaan mengumpulkan buku, selalu dekat dengan buku, ke mana-mana membawa buku,
Namun cuma candu, tanpa berusaha mengambil manfaat semaksimal mungkin dari buku itu.

Related Posts:

Download Gratis Novel Atheis

Saat buku ini ingin saya paparkan
Via blog ini
Rasanya ingin copas saja
Toh banyak resensinya bertebaran di blog,
Begitu pula sinopsisnya.
Namun, saya tak tega, kasihan jika hasil karya orang seenaknya saya jiplak.
Lebih baik, saya tulis tentang buku ini,
Sebisa sendiri
Sepanjang yang saya ketahui,
Dari sisa catatan lapuk dalam otak,
Sisa-sisa ingatan dari masa sekolah, ingatan yang remang-remang
Maklumlah, saat itu saya tak membaca langsung ceritanya
Hanya mengandalkan ingatan yang nyangkut,
Waktu saya menuliskan ringkasan novel ini, yang didiktekan oleh teman.
Dan ah, jujur saja,
Hasil menulis itu, tak sepasi kata pun nyangkut, meski hanya ringkasannya.
Jadi ya terpaksa harus buka blog dulu
Blog orang, buat membaca ringkasan ceritanya

Tunggu sebentar ya....
Taraaattttt

Luar biasa
Sangat inspiratif
Konsep cerita novel ini, ternyata sangat sederhana
Dalam sekali baca, saya langsung hafal dari mana dan ke mana jalan ceritanya
Adalah petualangan batin seorang pemuda bernama Hasan
Yang terguncang gaya hidup modern
Dan meninggalkan keimanan kepada Allah, namun akhirnya, karena peristiwa pahit yang menimpa hidupnya
Rumah tangganya
Cintanya
Akhirnya Hasan pulang
Dan saat Hasan pulang inilah...rasanya
Seakan terputar madah penyair merdu Ebiet G.Ad
"Aku Ingin Pulang."

"Ke mana pun aku pergi, bayang-bayangmu mengejar.
Bersembunyi di mana pun, selalu Engkau temukan.
Perjalanan yang panjang, dalam kesunyian.

Kutanya pada siapa, tak ada yang menjawab
Sebab semua peristiwa, hanya di rongga dada
Aku merasa letih, dan ingin sendiri

Aku mencari jawaban di laut
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan, menghentikan petualangan
Dudud duduh.....
Hoauwowowhh
Aku ingin pulang..."

Sangat sederhana,
Konsep ceritanya sangat sederhana
Namun
Dari kesederhanaannya itulah saya kira,
Novel ini menjadi bacaan favorit pencinta sastra
Hingga hari ini
Sejak pertama kali diterbitkannya oleh Balai Pustakan, novel ini
Telah beberapa kali mengalami cetak ulang
Dan setahu saya,
Sampulnya tak pernah berubah
Hijau, dengan diagonal garis-garis cat
Seperti lukisan abstrak

Seorang teman mengirimkan inboks ke facebook saya
Mengapa novel atheis yang dia download dari blog saya, www.kangdana.com, dapatnya hanya sepotong
Saya jawab, oh mungkin supaya membeli langsung novelnya
Namun itu jawaban asal
Saya sendiri tidak tahu, mengapa download novel yang saya pasang itu tidak lengkap
Dulu saya posting asal posting saja, tanpa saya periksa, itu novel lengkap atau tidak
Sekarang alhamdulillah
Saya dapatkan lagi buku elektroniknya
Saya periksa, isinya lengkap, sampai tamat
Nah, bagi Anda yang tadi inboks facebook saya,
Yang mengeluhkan postingan novel Atheis, mengapa cuma sepotong
Silahkan
Ini download aja lagi
Silakan, download saja DI SINI

Related Posts:

Sebuah Buku Nakal Dari Rak Perpustakaan


Death To All Secred Cows, adalah sebuah buku nakal yang saya temukan dari rak perpustakaan. Isinya sangat nakal, namun seperti anak nakal, cara penulisannya kreatif.

Dari judulnya saja sudah nakal.
Kalau diartikan secara bebas, maksud judul itu adalah,
Membantai Semua Sapi Suci

Anda tahu sendiri, bagi segolongan kepercayaan tertentu
Sapi itu suci dan jangan sampai dibantai
Dan tiga penulis ini
Malah menyuruh, supaya sapi suci itu dibawa ke tukang jagal
Kemudian dibantai habis
Death to All Sacred Cows, jagal semua sapi suci

Tentu saja judul itu hanya sebuah ilustrasi
Karena ini buku bisnis, maka ilustrasi itu hanyalah sebuah nasihat bisnis
Supaya para pebisnis, jangan terus diringkus konsep-konsep lama, apalagi jika konsep itu hanya membuat usahanya bangkrut.
Konsep lama pembawa gagal itu,
Tak ubahnya sapi, yang selama ini dianggap suci,
Padahal, sudah saatnya dibawa ke tukang jagal. Sudah saatnya konsep lama itu diberangus, diringkus, kemudian buang jauh-jauh.

SEPERTI biasa, saya ke perpustakaan, bukan buat mencari buku yang saya butuhkan melainkan, cari-cari buku menarik, siapa tahu ada yang baru. Dari rak ke rak, berjalan, dan sampai kepada rak, dengan kategori, saya lupa lagi, kategori buku apa di sana, yang jelas, pada koleksinya, banyak terdapat buku manajemen. Diantara buku itu, ada yang menarik perhatian saya. Sebuah buku, dengan  judul Death. Buku bisnis dengan awal judul Death, ini membuat saya penasaran. Death itu mati, dan kalau sebuah buku membicarakan bisnis diawali kata mati, pasti buku itu luar biasa. Maka, meski tangan sudah penuh buku dari rak lain, melihat buku menarik ini, langsung saya cabut dan ambil. Ternyata benar buku bisnis. Semakin menarik, saat melihat cover depannya, gambar sapi. Apalagi, setelah membaca deskripsi judulnya, KEBERANIAN PARA PENGUSAHA SUKSES MENGIRIM ADAGIUM BISNIS KE RUMAH JAGAL.

Singgah ke perpustakaan itu, dalam perjalanan ke kampus. Maka sampai di kampus, sengaja saya menyepi di mesjid, membuka-buka buku itu dengan penuh penasaran. Membaca-baca isinya, ah ini sangat saya. Eh maksud saya, isinya, cara penuturan kalimat-kalimatnya, cara penulis mengolah kata, huh AKU BANGET.  Membicarakan hal serius, namun dibumbui canda. Misalnya pada sebuah bab, penulis mengajak pembaca mencari konsep mana saja yang termasuk sapi suci yang harus dijagal. Maka penulis memberi tahu, bagaimana cara menandai sapi suci.

Bagaimana cara menandai sapi suci?
Gampang, menyelinaplah saat sapi-sapi itu tidur, dan perlahan-lahan, tandai perutnya dengan cat.

Nakal sangat.
Apalagi setelah lebih jauh membaca isinya, semakin ke dalam semakin jauh, semakin banyak hal nakal. Semakin saya banyak tahu, tentang banyak kepercayaan lama yang mestinya dibuang. Misalnya kepercayaan lama, tentang "Pelanggan Selalu Benar". Mau salah mau benar, sebuah perusahaan harus punya pandangan, bahwa pelanggan itu selalu benar. Dengan begitu, perusahaan akan mengutamakan pelayanan, berorientasi membahagiakan pelanggan, dan tentunya itu akan memuaskan mereka. 

Padahal kenyataannya tidak begitu. Banyak perusahaan berusaha mengutamakan pelanggan, dan berusaha membenarkan apapun protes pelanggan, namun di sisi lain, perusahaan itu menerima protes sambil menyalahkan karyawan. Ini yang membuat perusahaan itu tidak sehat. Padahal bukan pelanggan, yang pertama harus perusahaan utamakan, justru adalah karyawan. Membela pelanggan yang jelas-jelas salah sambil menyudutkan karyawan, adalah ciri sebuah perusahaan kurang sehat. Sebaliknya, dengan menghargai karyawan, dan membuat karyawan merasa, mereka adalah bagian terpenting perusahaan itu, "anda mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk melihat pelanggan itu datang lagi." tulis buku ini.

Konsep "Pelanggan selalu benar"
Seharusnya sudah dibuang
Dan sederet konsep lainnya. Tentunya Anda penasaran,
Konsep apa saja yang menurut buku ini harus dibantai.
Biasanya saya rahasiakan, dengan harapan, Anda penasaran dan membeli bukunya
Namun kali ini, karena bukunya tidak saya jual, jadi, saya bocorkan:

Ini dia
Konsep lama yang seharusnya sudah dibuang

Selalu yakinlah kepada penelitian Anda
Orang brengsek boleh ditoleransi, asalkan mereka punya kemampuan
Berfokuslah kepada angka, dan yang lain pasti beres
Tim menghasilkan solusi terbaik
Selalu fokus kepada pemecahan masalah
Ikutilah sang pemimpin
Kesuksesan melahirkan kesuksesan
Pemasaran harus mengikuti strategi perusahaan, bukan mengendalikannya
Tujuan pemasaran adalah menjual produk
Pemasaran harus selalu langsung
Jangan pernah merekrut orang yang belum pernah melakukan pekerjaan itu
Semua orang berhak memperoleh kesempatan kedua
Persaingan internal mengarah kepada hasil yang lebih baik
Jangan bikin masalah
Ciptakan budaya perusahaan
Pelanggan selalu benar
Branding itu mahal
Jangan menyinggung siapa pun

Semua konsep itu, buku ini ilustrasikan sebagai sapi suci, yang harus segera dibunuh, dan dimusnahkanSalah satu kekuatan buku ini saya kira, terletak pada ilustrasinya.
Setiap penulis buku sebenarnya bisa
Hanya saja
Sebagian penulis ada yang menggunakan potensinya
Sebagian lain, mengabaikannnya
Padahal itu kekuatan
Dan penulis buku ini, memanfaatkan kekuatan itu.
Dalam buku larisnya, 13 Wasiat Terlarang, Ipho Santosa mengatakan, kebiasan menggunakan ilustrasi, itu satu  karakter dari otak kanan.

Related Posts: