Download Gratis Buku The Female Brain, Mengungkap Misteri Otak Perempuan



Buku ini saya baca nyaris terus-menerus, sehari-semalam, saking inginnya segera tamat. Karena ternyata saya, bukan tipe seorang tekun. Mungkin orang lain itu tekun, membaca bisa sedikit demi sedikit dan terus menerus sampai tamat. Sekarang satu halaman, besok halaman berikutnya, besoknya lagi halaman berikutnya, terus begitu sampai tamat. Sedangkan saya tidak bisa, sekarang membaca sebuah buku, dua halaman misalnya, besoknya lagi, selera membaca saya sudah ganti, sudah tertarik dengan buku lain, maka pindah lagi kepada buku lain. Tidak bisa satu buku tekun dari hari ke hari. Makanya saat menemukan buku ini dan sangat ingin mengetahui keseluruhan isinya, saya khususkan waktu tidak pergi ke mana-mana, dan khusyuk membaca buku ini sampai selesai.

"The Female Brain" pertama kali mengenal buku ini dari e-book seorang ahli percintaan, dan saya menjadi sangat penasaran, ingin sekali membaca bukunya, karena isinya membahas tentang rahasia cara berpikir wanita. Sebagai pria, tentu sangat penasaran kan bagaimana cara berpikir wanita, mengapa kerap kali banyak pria mengeluh tidak bisa mengerti wanita. Beneran, saya penasaran, ingin tahu jawabannya. Makanya, pas kemudian menemukan buku ini waktu jalan-jalan di Pasar Senin Jakarta, saya sempat berdiri lama di sebuah kios buku. Memegang-megang buku itu dan ingin membelinya. Namun buku lain yang sudah saya beli sudah banyak. Waktu itu, saya menemukan buku ini sepasang. "The Male Brain, Rahasia Otak Pria" dan "The Female Brain, Rahasia Otak Wanita." dan saya penasaran ingin membeli buku yang kedua, dan buku yang kedua--Rahasia Otak Wanita--lebih tebal dari buku pertama, dan tidak semata-mata tebal kecuali karena buku itu bagus, dan memerlukan bahasan yang panjang saat menuliskannya.  Sungguh sayang saat itu saya tidak bisa membeli, dan berharap lain kali bisa membelinya. Namun itu harapan rasanya jauh dari kenyataan. Kenapa? Karena kampung saya ke Pasar Senin Jakarta itu jauh, kalau tidak punya duit punya duit amat, dan kalau tidak perlu-perlu amat, mana bisa saya ke sana.

Jadi harapan saya akan mendapatkan buku itu di lain waktu, sebenarnya harapan yang jauh. Kemungkinan suksesnya jauh. Namun sepulang dari Jakarta itu, saya kerap berkata kepada diri sendiri, betapa bodohnya. Mengapa waktu itu saya tidak membelinya. Mengapa tidak memaksakan diri membeli, padahal dari semua buku yang ingin saya beli, sebenarnya buku itulah yang paling membuat penasaran. Ya, pikiran saya terus diganggu buku tersebut. Dan ini sangat tidak berguna, karena saya sudah pulang ke kampung saya. Dan meskipun misalnya memaksakan diri ke Jakarta, buku itu belum tentu ada, bisa jadi sudah ada orang lain membeli, karena sepertinya orang lain pun banyak yang penasaran ingin membeli buku itu.

Namun luar biasa, di luar dugaan, ternyata akhirnya saya menemukan e-booknya. Pucuk dicinta ulam tiba. Bagai mendapat durian runtuh, apa yang saya harapkan saya dapatkan, ternyata saya dapatkan. Dan saya mendapatkannya secara gratis, dari internet. Sebuah e-book. Ya, buku The Female Brain ini akhirnya saya dapatkan dalam bentuk buku elektronik. Luar biasa. Menyenangkan. Membahagiakan. Dan akhirnya, saking bahagianya mendapatkan buku itu, sampai-sampai saya menyisakan waktu buat membacanya. Secara khusus. Satu hari, tidak ke mana-mana. Dan tamat.

Tamat membukanya sih. Tamat membaca semuanya tidak. Saya hanya membaca bagian-bagian yang pentingnya saja.

Oh ya, Anda ke sini hanya buat download kan, bukan buat membaca tulisan saya yang asal-asalan ini.
Nah, baiklah, ini langsung saja download DI SINI

Related Posts:

Tips Tidur Nyaman

Dengan memakai cara ini, maka tak peduli meski tanah sekalipun tempat berbaring Anda
Maka rasanya akan laksana di kasur paling empuk ranjang istana
Bagaimana caranya?

Tidurlah dalam keadaan ngantuk
Saya biasa gadang hingga tengah malam
Kadang menulis ingin terus menulis meski badan sudah lelah
Namun akhirnya tak kuat juga
Kursi saya tinggalkan dan membaringkan badan di lantai
Nah, di sanalah, saya rasakan
Tidur luar biasa nyaman, nikmat luar biasa, ngantuk datang, dan lelap perlahan menyapa

Related Posts:

Download Gratis Buku 100 Tokoh Paling Berpengaruh

 Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori "relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. 

Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teorinya, betapa tegasnya dia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu. 

Bayangkanlah sebuah pesawat ruang angkasa --sebutlah namanya X--meluncur laju menjauhi bumi dengan kecepatan 100.000 kilometer per detik. Kecepatan diukur oleh pengamat, baik yang berada di pesawat ruang angkasa X maupun di bumi, dan pengukuran mereka bersamaan. Sementara itu, sebuah pesawat ruang angkasa lain yang bernama Y meluncur laju pada arah yang sama dengan pesawat ruang angkasa X tetapi dengan kecepatan yang berlebih. Apabila pengamat di bumi mengukur kecepatan pesawat ruang angkasa Y, mereka mengetahui bahwa pesawat itu melaju menjauhi bumi pada kecepatan 180.000 kilometer per detik. Pengamat di atas pesawat ruang angkasa Y akan berkesimpulan serupa. 

Nah, karena kedua pesawat ruang angkasa itu melaju pada arah yang bersamaan, akan tampak bahwa beda kecepatan antara kedua pesawat itu 80.000 kilometer per detik dan pesawat yang lebih cepat tak bisa tidak akan bergerak menjauhi pesawat yang lebih lambat pada kadar kecepatan ini.

Tetapi, teori Einstein memperhitungkan, jika pengamatan dilakukan dari kedua pesawat ruang angkasa, mereka akan bersepakat bahwa jarak antara keduanya bertambah pada tingkat ukuran 100.000 kilometer per detik, bukannya 80.000 kilometer per detik. 

Kelihatannya hal ini mustahil. Kelihatannya seperti olok-olok. Pembaca menduga seakan ada bau-bau tipu. Menduga jangan-jangan ada perincian yang disembunyikan. Padahal, sama sekali tidak! Hasil ini tidak ada hubungannya dengan tenaga yang digunakan untuk mendorong mereka. 

Tak ada keliru pengamatan. Walhasil, tak ada apa pun yang kurang, alat rusak atau kabel melintir. Mulus, polos, tak mengecoh. Menurut Einstein, hasil kesimpulan yang tersebut di atas tadi semata-mata sebagai akibat dari sifat dasar alamiah ruang dan waktu yang sudah bisa diperhitungkan lewat rumus ihwal komposisi kecepatannya. 

Tampaknya merupakan kedahsyatan teoritis, dan memang bertahun-tahun orang menjauhi "teori relativitas" bagaikan menjauhi hipotesa "menara gading," seolah-olah teori itu tak punya arti penting samasekali. Tak seorang pun --tentu saja tidak-- membuat kekeliruan hingga tahun 1945 tatkala bom atom menyapu Hiroshima dan Nagasaki. Salah satu kesimpulan "teori relativitas" Einstein adalah benda dan energi berada dalam arti yang berimbangan dan hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai E = mc2. E menunjukkan energi dan m menunjukkan massa benda, sedangkan c merupakan kecepatan cahaya. Nah, karena c adalah sama dengan 180.000 kilometer per detik (artinya merupakan jumlah angka amat besar) dengan sendirinya c2 (yang artinya c x c) karuan saja tak tepermanai besar jumlahnya. Dengan demikian berarti, meskipun pengubahan sebagian kecil dari benda mampu mengeluarkan jumlah energi luar biasa besarnya. 

Orang karuan saja tak bakal bisa membikin sebuah bom atom atau pusat tenaga nuklir semata-mata berpegang pada rumus E = mc2. Haruslah dikaji pula dalam-dalam, banyak orang memainkan peranan penting dalam proses pembangkitan energi atom. Namun, bagaimanapun juga, sumbangan pikiran Einstein tidaklah meragukan lagi. Tak ada yang cekcok dalam soal ini. Lebih jauh dari itu, tak lain dari Einstein orangnya yang menulis surat kepada Presiden Roosevelt di tahun 1939, menunjukkan terbukanya kemungkinan membikin senjata atom dan sekaligus menekankan arti penting bagi Amerika Serikat selekas-lekasnya membikin senjata itu sebelum didahului Jerman. Gagasan itulah kemudian mewujudkan "Proyek Manhattan" yang akhirnya bisa menciptakan bom atom pertama. 

"Teori relativitas khusus" mengundang beda pendapat yang hangat, tetapi dalam satu segi semua sepakat, teori itu merupakan pemikiran yang paling meragukan yang pernah dirumuskan manusia. Tetapi, tiap orang ternyata terkecoh karena "teori relativitas umum" Einstein merupakan titik tolak pikiran lain bahwa pengaruh gaya berat bukanlah lantaran kekuatan fisik dalam makna yang biasa, melainkan akibat dari bentuk lengkung angkasa luar sendiri, suatu pendapat yang amat mencengangkan! 

Bagaimana bisa orang mengukur bentuk lengkung ruang angkasa? 

Einstein bukan sekedar mengembangkan secara teoritis, melainkan dituangkannya ke dalam rumusan matematik yang jernih dan jelas sehingga orang bisa melakukan ramalan yang nyata dan hipotesanya bisa diuji. Pengamatan berikutnya --dan ini yang paling cemerlang karena dilakukan tatkala gerhana matahari total-- telah berulang kali diyakini kebenarannya karena bersamaan benar dengan apa yang dikatakan Einstein. 

Teori umum tentang relativitas berdiri terpisah dalam beberapa hal dengan semua hukum-hukum ilmiah. Pertama, Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar-dasar kehalusan simetri dan matematik. Pendeknya berpijak diatas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filosof Yunani dan para cendekiawan abad tengah perbuat. Ini berarti, Einstein berbeda cara dengan metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Tetapi, bedanya ada juga: pemikir Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola dan menemukan teori yang mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian yang rumit-rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses terhadap tiap-tiap percobaan. Salah satu hasil dari pendekatan Einstein adalah bahwa teori umum relativitasnya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh dan secara intelektual memuaskan semua teori ilmiah.

Itu sebagian kisah Einstein. Selengkapnya download saja DI SINI

Related Posts:

Otak Selalu Menyimpan Buku Yang Anda Baca

Blog saya adalah tempat berbagi buku yang saya baca. Jadi jika Anda pencinta buku dan ingin tahu ulasan-ulasan buku versi saya, berkunjung saja ke blog saya. Alhamdulillah, masalah buku di sini melimpah. Saya bisa mendapatkan buku dari mana saja. Saya anggota perpustakaan daerah yang bukunya mencapai ribuan. Saya juga punya beberapa koleksi buku. Saya jualan buku. Komputer juga menyediakan beberapa buku elektronik, dan banyak dari buku itu belum sempat saya baca. Banyak buku terbengkalai belum sempat saya baca, dan karena itu, saya bagikan buku-buku itu lewat blog kepada orang lain.

Insya Allah, saya akan membaca buku itu sedikit demi sedikit, menikmatinya bagai menikmati makanan, dan membagikannya kepada Anda dengan tulisan saya di blog. Anda juga bagusnya begitu, Anda baca buku-buku, dan sambil Anda membaca, Anda bagikan juga ilmu yang Anda baca itu via sosial media kepada teman Anda di facebook. Atau sekedar postinglah, dan terserah orang mau membaca atau tidak, mudah-mudahan nanti ada kutu buku menemukan akun Anda dan membaca semua postingan Anda.

Atau lebih bagusnya lagi, Anda buat blog, dan posting berbagai tulisan tentang buku-buku yang sudah Anda baca. Tadi saya menemukan blog yang judulnya begitu, mengatakan bahwa blog itu diperuntukkan buat berbagi buku-buku yang sudah dia baca. Bagus lho, saya pun sempat terjebak di sana, membaca beberapa baris dan memanfaatkannya buat menambah tulisan di blog saya yang ini.

Mencintai buku itu banyak manfaatnya. Anda bisa bersenang-senang dengan membaca, sambil Anda menambah ilmu. Dengan banyak membaca biasanya Anda jadi punya banyak kosakata, dan dengan banyaknya kosa kata, jika Anda menulis, tulisan Anda bisa lebih berwarna. Dulu waktu kecil kita menulis dan tulisan kita banyak sekali mengulang kata saya kemudian saya lalu, saya kemudian lalu saya setelah itu saya, kemudian, dan seterusnya. Mengapa kita banyak mengulang kata yang sama?Ya karena waktu kosa kata kita masih sedikit. Dengan kosa kata banyak, maka menulis jadi lebih mudah, karena apa pun yang ingin kita ungkapkan, kita punya kata-kata buat mengungkapkannya. 

Ada keluhan begini:
"Apa artinya membaca, jika setelah membaca kita malah lupa dengan apa yang kita baca."
Saya jawab: Sebenarnya tidak lupa.
Setelah membaca, sebenarnya kita tidak melupakan apa yang kita baca. Otak itu alat perekam yang luar biasa canggihnya. Saat kita membaca, sebenarnya otak menyimpan apa yang kita baca. Bacaan itu menjadi sebuah data di otak. Lalu mengapa kita menjadi lupa?

Alasan mengapa kita menjadi lupa, sebenarnya bukan karena apa yang kita baca itu hilang dari kepala, namun bagai penyimpanan data di komputer, kita tidak tahu data itu disimpan di folder mana.

Related Posts:

Download Buku Audio Dongeng Sejarah: Pamanahrasa 2 dan 3

Ternyata ada juga yang download rekaman kisah Pamanahrasa seri 1 yang saya posting beberapa waktu lalu di blog, namanya Irma, seorang staf administrasi dari sebuah sekolah dasar elite, yang juga teman facebook saya. Dia mengirim SMS: "Gak gak gak, gue pengen ketawa ngedenger Pak Dana membacakan dongeng."

Brengsek!

Kurang puas mentertawakan lewat SMS, dia kirim juga inboks. Kata-katanya sama, mentertawakan saya.
Kurang ajar banget ini anak!

Mendapat komentar itu, saya coba putar sendiri, dan hahaha, emang benar saya sendiri pengen ketawa.
Bukan lucu dengan dongengnya, tapi cara saya bicara menirukan kakek-kakek, menirukan nenek-nenek, terdengar sengsara banget.

Saya merekam ini sudah lama, dulu waktu masih ada kakek. Kasihan dia sudah tua, membaca sendiri penglihatannya sudah kurang, jadi saya bacakan, dengan sungguh-sungguh dengan gaya pendongeng radio yang ahli, tapi saya tidak bisa. Jadi begitulah jadinya, jangankan orang lain, saya sendiri saja ingin tertawa mendengarnya.

SMS nya itu membuat saya ingin memposting edisi kedua dan ketiganya, dan mungkin sampai tamat. Mudah-mudahan ada waktu. Ya tidak ada orang butuh pun, mungkin nanti saya sendiri yang butuh. Jika di file komputer sudah tak ada, mungkin saya bisa mencarinya via google, di blog saya sendiri.

Kalau Anda tak suka mendengarnya, dengarkan saja. Siapa tahu ada hal yang bisa Anda ambil manfaatnya, misalnya, setelah mendengar dongeng saya Anda jadi ngantuk, trus tidur nyenyak, dan setelah tidur Anda jadi segar, kan bagus, artinya dongeng saya berguna buat meningkatkan kebugaran.

Anda yang pernah mendengar novel itu, dan ingin tahu terusannya, ini saya kirimkan lagi edisi keduanya. Download lagi di sini:

1. Download Seri Ke-2
2. Download Seri Ke-3

Related Posts:

Download Gratis Buku Jakarta Undercover 3


JAKARTA = Forbidden City atau Paradise City. Predikat mana yang paling cocok dan pas? Bisa jadi dua-duanya. Buat saya, sebutan forbidden city jadi satu ukuran betapa segala jenis hiburan—termasuk alkohol, drugs, dan seks di dalamnya—bisa diakses dan dibeli kapan saja dan di mana saja. Padahal, menurut aturannya, segala hiburan yang berbau seks itu jelas "forbidden" di Jakarta (Well, tepatnya di Timur). Nyatanya? Bagi sebagian orang, hiburan yang notabene "forbidden" itu malah jadi "paradise" yang menawarkan kesenangan tak terhingga.

Istilah Forbidden City atau Gugong Bowuguan dalam bahasa Cina, yang menjadi sub-judul buku ini, secara sejarah mungkin tidak banyak berhubungan dengan salah satu peninggalan Emperor Mid-Ming tahun 1422 yang sampai sekarang masih kokoh berdiri di pusat Kota Beijing itu.

Forbidden City hanyalah sebuah istilah saja. Karena buat saya, maknanya beda-beda tipis dengan kondisi Jakarta saat ini. Makanya, saya lebth suka menggunakan judul Jakarta Undercover (Forbidden City) up [to] date dan [re] visited. Ooo.. seperti apa kira-kira gambarannya? Makin keren, gemerlap, dan ehmmm...edan, Man! Barangkali, kalimat itulah yang pas untuk untuk menggambarkan kondisi dan situasi Jakarta menjelang akhir tahun 2006 ini. Gimana nggak keren, gemerlap, dan edan, kalau ternyata dari hari ke hari, kawasan "abu-abu" di Jakarta jumlahnya makin bertambah dan menu-menu seks yang disajikan pun sangat variatif + inovatif. Layaknya sebuah supermarket, setiap mata yang datang disuguhi aneka menu pilihan beragam. Tinggal pilih dan sesuaikan dengan duit di kantong. Money talks, itu sudah jadi rumus nomor satu di dunia pelesir seks. Ada uang, segala kesenangan—dari yang softcore sampai hardcore—bisa didapatkan.

Belum lagi aktivitas private party yang belakangan ini juga muncul dengan segala kegilaan-nya. Mulai dari swinger party, oral sex competition sampai BDSM Club. "Stop, stop dulu! Jangan ngomong teori melulu. Gambaran edannya Jakarta itu seperti apa detailnya" sergah Nadia, 28 tahun, salah satu peserta arisan gaul yang sering ber-window shopping di Plaza Senayan.

"Sorry. Jadi langsung ke pokok masalah nih?" pancing saya.

"Ya iyalah. Hare gene, bosen dengerin teori soal gaya hidup orang-orang perkotaan," sambung Nadia.

"Okay. Done!"

Bener juga kata Nadia, daripada ngobrolin teori, mendingan langsung ke reality show-nya.. Lagi pula, saya juga nggak jago-jago amat kalau disuruh menjelaskan dari A sampai Z mengapa banyak laki-laki berduit menghabiskan waktunya di karaoke, nite club, kelab kebugaran, atau strip-bar yang di dalamnya menyediakan aneka macam jasa sex-entertainment. Saya hanya percaya, semua orang punya alasan masing-masing. Ya nggak?

Supermarket Sex-tainment

MARI kita mulai dari Jakarta Utara dulu. Selama ini, banyak orang beranggapan kalau Red District yang paling.....

"Lho, kok dari sana? Bukannya di Jakarta Barat yang paling banyak?" sergah Nadia, memotong pembicaraan saya.

"Aduh, dengerin gue kelar ngomong dong. Kalo nggak, ketik ABCD."

"Maksudnya?"

"Aduh, Bo' Cuapek deh!"

"Sorry, sorry. Terusin aja omongan lo. Gue jadi pendengar yang baik," kata Nadia.

Ya, selama ini Red District yang paling terkenal di Jakarta adalah wilayah Barat, terutama di Kawasan Mangga Besar dan sekitarnya. Kenapa saya mulai dari Jakarta Utara, itu lebih karena persoalan up to date tempat dan menu-menu yang disajikan. Artinya, di wilayah itu belakangan ini tengah ramai jadi pembicaraan di kalangan para traveler malam, entah yang berprofesi sebagai pejabat, pengusaha, esmud sampai anak gaul sekalipun. Tahun lalu, sempat terdengar nama satu tempat kebugaran di Kelapa Gading berinisial MS yang heboh dengan menu gadis Uzbek dan Cungkok-nya. Belum lagi ditambah dengan desain dan besarnya tempat tersebut. Pada rentang waktu yang hampir bersamaan, di kawasan yang sama santer terdengar soal nite-club berinisial BQ yang populer dengan sajian sexy show di atas panggung. Dan, tak kalah menariknya adalah tontonan striptease bule yang bisa dinikmati di kamar khusus.

"Striptease bulenya dari mana? Cowoknya ada nggak?" tanya Nadia.

"Striptease bulenya kebanyakan dari Rusia dan Uzbekistan.Yang dari Amerika atau Australia belum ada. "

"Ooo.. .kirain ada cowoknya. Lucu juga buat bachelor party" kata Nadia sambil tersipu. Berbeda dengan para stripper lokal yang biasanya hanya menari-nari tak lebih dari setengah jam dan selebihnya melakukan pendekatan personal untuk urusan kencan lanjutan, para stripper bule itu lebih banyak unjuk kebolehan dengan menari seksi. Makin banyak tip yang ke luar, makin liar mereka menari.

Penasaran nggak dengan terusan ceritanya?
Jangankan Anda, saya saja penasaran. Ayo download saja DI SINI

Related Posts:

Download Buku Jakarta Undercover 2


Pembaca buku ini lebih banyak muncul dari kalangan artis. Mereka yang dituntut banyak bicara di depan publik, seperti pesinetron, artis dan presenter, memang butuh bacaan bagus. Bagus dari sisi kekayaan kosa kata dan kelancaran bahasa, dan cukup berani. Dan buku ini memberi pembaca banyak pengalaman. Ini komentar beberapa artis terhadap Jakarta Undercover

"Buku ini membangunkan banyak serigala yang sedang tidur, sekaligus menyadarkan seisi hutan akan bahaya."

SLANK (Bim-Bim, Kaka, Abdee, Ivan & Ridho)

"Sukses! Begitulah fakta dari buku Jakarta Undercover. Tidak saja dari oplah tapi itu juga terbukti dari pengalaman saya ikut "promo-tour" di bcrbagai daerah selalu mendapat respon yang luar biasa dari para pengunjung "talk-show". Schingga apa yang ingin disampaikan oleh buku ini, tercapai sudali. Semoga buku yang kc-2 ini bisa mendapat pencapaian yang sama bahkan lebih. Karena bagaimanapun masyarakat kita butuh "pengetahuan" yang berdasar pada fakta biar bisa berpikir secara realistis. Bagi saya, buku ini mengingatkan kita bahwa bagaimanapun seks yang digambarkan dalam buku ini tidak hanya sekedar "entertainment", meski memang setiap orang memiliki perbedaan dalam kapasitasnya memandang dan merealisasikannya. Tetapi seks, bagi saya, tetaplah harus dipertanggungjawabkan, baik secara moral maupun agama. Kita bisa bahagia karena seks, tapi kita juga bisa hancur karena seks."

(CORNELIA AGATHA, aktris film & sinetron)

"Buku ini membuktikan bahwa fakta tidak berjenis kelamin. Fakta tidak kenal identitas dan tidak pernah memihak siapa-siapa. Fakta telah cukup untuk fakta itu sendiri. Buku ini bisa jadi potret fakta tentang dunia malam Jakarta yang perlu serius dircnungi isinya, tapi bisa juga jadi bacaan yang menghibur. Nggak percaya, baca aja!"

(ONCE, vokalis Dewa)

"Mengingat Emka adalah mengingat '4 kali waiting list' Jakarta Undercover 1 di banyak toko buku terkemuka di ibukota. Kebalikan dari layaknya sebuah karya, penulisnya: si Emka—yang hidupnya lebih 'kampret' dari 'kampret' mana pun, jauh lebih gampang ditemukan di pusat-pusat perbelanjaan dan kafe-kafe trendsetter, ketimbang si buku itu sendiri. Tapi, sepertinya cukup sctimpal dengan kenikmatan membaca dan menganga akan realita Jakarta versi Emka. Membaca Emka adalah kembali mem'waiting-list'kan diri sesuai urutan senioritas di rumah. Itupun, menurut saya, masih seharga dengan imbalan bungee jumping masuk ke dalam aktivitas seksual Jakarta lewat cerita yang tak pernah (dan mungkin tak akan) terlakoni. Emka, sekali lagi, terlalu 'kampret' dibanding saya yang hanya 'kampret'. Sekuel ini menawarkan kejutan-kejutan yang membuat banyak perlanyaan. Benarkah selama ini tiuggal di Jakarta? Apa benar saya sekota dengan Emka? Terimakasih untuk sebuah karya yang tidak biasa. Juga untuk ganjaran meletakkan komentar ini setelah tulisan 'the great ONCE'. Sekedar informasi, saya termuda ke-2 di rumali, 66 tahun lebih muda dari ompung yang entail mengapa masih hobby membaca dan hanya 26 tahun lebih tua dari si Patsy, anjing puk kami."

(TAMARA GERALDINE, 29 th.)


Mau baca langsung bukunya?


Download saja DI SINI

Related Posts:

Download Gratis Buku Jakarta Undercover 1


Sebuah pesta nudies berlangsung di bawah tanah. Pesertanya lebih dari 150 orang tanpa busana. Gadis-gadis cantik bergaul bebas dengan pria dalam basement yang disulap menjadi seperti sebuah klub malatn kelas atas.

Boleh percaya, boleh tidak!

Rasanya, hanya satu kata itu yang bisa keluar dari bibir ketika kali pertama saya mendengar hadirnya sebuah pesta telanjang di Jakarta. Cerita gila macam apa lagi ini. Mungkinkah imbas modernisasi telah begitu dalam memporak-porandakan budaya dan norma ketimuran? Rasa tak percaya menggelayut berat di benak saya. Mungkinkah wajah Jakarta telah berubah menjadi Las Vegas?

Tapi apa mau dikata. Informasi pertama soal pesta telanjang yang berlangsung di bawah tanah itu saya dapatkan dari seorang aktor ganteng terkenal ibu kota. Sebut saja SLA, 27 tahun, yang pernah digosipkan menjadi pacar artis top paling seksi Ibukota. Menurut penuturannya, pesta itu memang di luar batas kelaziman.

"Gila, seru tapi serem juga lho. Kita bisa apa saja, mau jadi kayak raja dengan para haremnya, atau mau jadi 'playboy' semalam suntuk," ucapnya, serius. Antara percaya dan tidak, saya terus saja melacak kebenaran kabar gila itu.

Kabarnya, pesta itu berlangsung tert u t u p dan terbatas hanya untuk para member, tentu saja dari kalangan yang berduit. Yang menarik, pestanya berlangsung kontinyu, berdasarkan tanggal yang disepakati. Selama kurang lebih satu bulan, saya merambah kawasan Pluit. Berdasarkan informasi yang saya terima, di kawasan yang banyak terdapat perumahan mewah itulah tempat pesta telanjang sering digelar.

Berbagai tempat hiburan yang tersebar di kawasan itu, saya amati satu per satu. Dari pusat perjudian, bar diskotik, karaoke sampai panti pijat. Seminggu saya mondar- mandir di kawasan utara Jakarta itu, namun peta tempat pesta telanjang bawah tanah itu tetap misterius dan masih dalam tanda tanya besar.

Sampai suatu ketika, saya menghadiri sebuah acara fashion show akbar yang digelar di sebuah hotel berbintang lima di Jakarta. Saya bertemu seorang kawan warga ketu-runan yang mempunyai sebuah pabrik kabel di kawasan Tangerang. Sebut saja Alex, 31 tahun. Pergaulan Alex yang luas, membuat ia memiliki banyak teman dari berbagai kalangan. Ia sering hadir pada acara-acara yang melibatkan kalangan selebritis. Maklum, istri Alex juga punya sebuah butik standar internasional yang pembelinya banyak dari kalangan artis dan kalangan berduit.

Alex yang saya kenal tipikal orang yang cukup akrab dan enak diajak bicara. Ia banyak bercerita seputar pengalamannya soal tempat-tempat hiburan seks yang ada di Jakarta, terutama yang berstandar kelas atas. Ternyata, Alex pun pernah terlibat sekali dalam pesta telanjang bawah tanah itu....

Seru bukan?
Buku ini memang hasil observasi
Katanya, baru katanya, ini memang kisah nyata.

Mau baca terusannya?

Download saja Jakarta Undercover satu  ini  DI SINI

Related Posts: