Sebuah pesta nudies berlangsung di bawah
tanah. Pesertanya lebih dari 150 orang
tanpa busana. Gadis-gadis cantik bergaul
bebas dengan pria dalam basement yang
disulap menjadi seperti sebuah klub malatn
kelas atas.
Boleh percaya, boleh tidak!
Rasanya, hanya satu kata itu yang bisa
keluar dari bibir ketika kali pertama saya
mendengar hadirnya sebuah pesta
telanjang di Jakarta. Cerita gila macam apa
lagi ini. Mungkinkah imbas modernisasi
telah begitu dalam memporak-porandakan
budaya dan norma ketimuran? Rasa tak
percaya menggelayut berat di benak saya.
Mungkinkah wajah Jakarta telah berubah
menjadi Las Vegas?
Tapi apa mau dikata. Informasi pertama
soal pesta telanjang yang berlangsung di bawah tanah itu saya dapatkan dari seorang
aktor ganteng terkenal ibu kota. Sebut
saja SLA, 27 tahun, yang pernah digosipkan
menjadi pacar artis top paling seksi Ibukota.
Menurut penuturannya, pesta itu memang
di luar batas kelaziman.
"Gila, seru tapi serem juga lho. Kita bisa
apa saja, mau jadi kayak raja dengan para
haremnya, atau mau jadi 'playboy' semalam
suntuk," ucapnya, serius. Antara percaya
dan tidak, saya terus saja melacak kebenaran
kabar gila itu.
Kabarnya, pesta itu berlangsung tert
u t u p dan terbatas hanya untuk para
member, tentu saja dari kalangan yang
berduit. Yang menarik, pestanya berlangsung
kontinyu, berdasarkan tanggal yang
disepakati. Selama kurang lebih satu bulan,
saya merambah kawasan Pluit. Berdasarkan
informasi yang saya terima, di kawasan
yang banyak terdapat perumahan mewah
itulah tempat pesta telanjang sering
digelar.
Berbagai tempat hiburan yang tersebar di
kawasan itu, saya amati satu per satu. Dari
pusat perjudian, bar diskotik, karaoke
sampai panti pijat. Seminggu saya mondar-
mandir di kawasan utara Jakarta itu,
namun peta tempat pesta telanjang bawah
tanah itu tetap misterius dan masih dalam
tanda tanya besar.
Sampai suatu ketika, saya menghadiri
sebuah acara fashion show akbar yang
digelar di sebuah hotel berbintang lima di
Jakarta. Saya bertemu seorang kawan
warga ketu-runan yang mempunyai sebuah
pabrik kabel di kawasan Tangerang. Sebut
saja Alex, 31 tahun. Pergaulan Alex yang
luas, membuat ia memiliki banyak teman
dari berbagai kalangan. Ia sering hadir pada
acara-acara yang melibatkan kalangan
selebritis. Maklum, istri Alex juga punya
sebuah butik standar internasional yang
pembelinya banyak dari kalangan artis dan
kalangan berduit.
Alex yang saya kenal tipikal orang yang
cukup akrab dan enak diajak bicara. Ia
banyak bercerita seputar pengalamannya
soal tempat-tempat hiburan seks yang ada
di Jakarta, terutama yang berstandar kelas
atas. Ternyata, Alex pun pernah terlibat sekali
dalam pesta telanjang bawah tanah itu....
Seru bukan?
Buku ini memang hasil observasi
Katanya, baru katanya, ini memang kisah nyata.
Mau baca terusannya?
Download saja Jakarta Undercover satu ini DI SINI
0 Response to "Download Gratis Buku Jakarta Undercover 1"
Post a Comment