Kerja Itu Buat Dikerjakan, Bukan Buat Dipikirkan

Satu hal yang harus saya ingat dari kerja adalah, bahwa kerja itu, bukan buat dipikirkan. Kerja itu buat dikerjakan. Kerja, jika hanya dipikirkan takkan selesai-selesai. Jika saya ingin pekerjaan saya selesai, saya harus bertindak, dan biarlah pikiran datang selama bekerja. Sebaliknya terus memikirkan pekerjaan yang akan dikerjakan hanya buang-buang waktu.

Inspirasi ini saya dapatkan tadi, waktu membersihkan rumput di kebun. Sebelumnya dari shubuh sampai siang, daya duduk di depan notebook, main facebook sambil menyelesaikan tugas menyusun proposal. Setelah itu, karena cape, saya tiduran. Terbangun, lalu teringat sepetak kebun. Kebun wakaf yang sedianya buat kegiatan bertani bagi anak-anak, rencananya mau saya tanami cabe. Seharusnya sudah saya kerjakan, namun sampai sekarang, belum juga. Rumputnya, harus segera saya bersihkan, kemudian mencangkul, dan menanaminya dengan beni cabe, yang kini semakin tinggi di persemaian. Akan tetapi saya selalu menudanya, padahal, jika penyiapan lahan cabe terus saya tunda, benih cabe bisa gagal tanam, dan mati di persemaian karena terlalu berdesakan.

Kerjakan!
Jangan tunda lagi ayo kerjakan!
Bangun, pinjam parang dan cangkul pada ketua yayasan
Dan pergi! Kerjakan!
Buang itu pikiran yang kerjanya cuma terus-menerus memikirkan!
Ayo bagun.
Dan ketika saya pergi, ternyata semuanya berjalan mudah.
Saya pergi ke rumah ketua yayasan, parang dan cangkul tajam ada di sana
Parang dan cangkul itu seperti baru, saya lihat masih ada bekas-bekas gurinda pada bagian tajamnya, terutama cangkul.
Ketika pembersihan rumput itu mulai dikerjakan, ternyata alangkah mudahnya. Karena tanah mulai tersirami hujan, maka tak susah akar rumput tercerabut, terlebih parangnya pun tajam, saya bisa bekerja lebih cepat. Hanya beberapa saat saja, sebagian lahan sudah bersih. Andai saja dari kemarin, pasti pekerjaan ini sudah selesai sekarang. Sayang sekali turun hujan, namun kerja saya teruskan. Satu-satunya pemberat saya meneruskan kerja adalah adzan Dzuhur. Berat mengingat saya mengerjakan ini sesungguhnya karena ingin dikasihani oleh Allah. Saya tak punya banyak uang, tak bisa mencukupi keluarga dengan pekerjaan tetap, taoi agama Allah memerintahkan supaya saya tetap berusaha yang halal, dan inilah saya, berusaha dengan kerja sebisanya, dan karena lingkungan tempat saya tinggal menyediakan banyak tanah, saya pinjam ini lahan dari lembaga. Saya hanya berusaha, biar Allah yang menentukannya. Sedikit atau banyak hasilnya terserah dia. Hanya saya yakin, jika saya serahkan sepenuhynya kepada-Nya, sambil saya sendiri dengan niat ibadah sungguh-sungguh bekerja, saya kira Allah tak akan pernah mengecewaan saya, dan karena Dia punya segalanya, maka Dia sangat kuasa memberi saya anugerah yang banyak...akan tetapi, jika caranya begini, pas Adzan Dzuhur masih di kebun, waduh parah, sudah mah melarat, tambah lagi kepada Allah maksiat.

Begitulah mengapa setelah Adzan kerja terasa berat. Begitulah alasannya. Kembali ke benang merah. Jadi begitulah kerja. Satu-satunya hal yang harus saya ingat dalam masalah kerja adalah, pekerjaan itu ada bukan buat dipikikan. Kerja itu harus dikerjakan.

Ketika membicarakan ini, saya mencoba mengingat kembali kitab suci Al-Qur'an. Ternyata dalam masalah kerja, dari sana saya hanya mendapatkan isyarat, satu hal yang harus saya lakukan sebelum kerja itu bukan memikirkannya, tapi mengimaninya. Dalam surat Al-Ashri misalnya, perintah yang terdapat di sana adalah, pertama beriman, kedua beramal shalih. Hanya diawali dengan mengimani, meyakini, dengan sungguh-sungguh, tanpa keraguan sedikit pun, kemudian mengerjakannya. Tak ada di sana, petunjuk bahwa, setelah beriman, ada memikir-mikirkannya dulu, kemudian baru mengerjakan. Tidak, tetapi mulai dengan beriman, percaya, kemudian langsung mengerjakannya.

Jadi sekali lagi, kerja itu buat dikerjakan, bukan buat dipikirkan!

Related Posts:

4 Responses to "Kerja Itu Buat Dikerjakan, Bukan Buat Dipikirkan"

  1. Kang, entah kenapa bisa nyasar ketemu blog ini, terima kasih, tulisan ini membuat saya semangat lagi.

    ReplyDelete
  2. Kang, entah kenapa bisa nyasar ketemu blog ini, terima kasih, tulisan ini membuat saya semangat lagi.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Cocok banget nih kang... saya lagi banyak kerja.. bingung mau dikerjakan yang mana, nunda2 akhirnya numpuk. Yuk, jangan cuma dipikirkan tapi segera kerjakan. makasih kang.

    ReplyDelete