Merokok, Bertani, dan Drakor "Modern Farmer"

Kematian itu rahasia Allah. Tak pandang Anda masih muda, kematian bisa datang kapan saja. Akan tetapi dengan keadilan-Nya, Allah tak pernah mewafatkan orang tanpa sebab. Dan sebab ini ada, supaya menjadi bahan pelajaran bagi yang hidup. Misalnya banyak orang meninggal muda karena banyak merokok, ini pelajaran bagi yang masih hidup supaya segera berhenti merokok. 

Waktu pulang kampung kemarin, saya mendatangi sebuah rumah di pinggiran kolam. Rumah itu bertingkat, karena penghuninya, sepasang suami istri pegawai negeri. Dan sang suami sekarang sudah tak ada lagi. Beberapa hari lalu meninggal dunia. Dan tujuan saya ke sana buat takziyah sekalian tahlilan.

Sepulang tahlilan, saya bertanya kepada seorang tua bernama Pak Dadan. Beliau ini pensiunan guru, dan saya menanyakan bagaimana kejadian meninggalnya Bapak Pegawai Negeri itu. Pak Dadan jelaskan, dia meninggal dalam perjalanan menuju kolam. Ditemukan orang sudah tak lagi bernyawa. Saya tanyakan apa sebab meninggalnya. Pak Dadan jelaskan, akibat serangan jantung. Entah bisikan dari mana, saat itu saya langsung berkata, "Apa disebabkan banyak merokok ya.?" gumam saya, kemudian bertanya: "Bapak sendiri suka merokok?"

"Tidak." Jawab Pak Dadan serius, badan dia hadapkan kepada saya, dan sambil tangannya memperagakan hitungan dengan jari, Pak Dadan menjelaskan tentang kiatnya membangun pola hidup sehat, "Merokok tidak, ngopi tidak, dan tidur tidak pernah lebih dari jam sepuluh. Kemudian, setiap hari berusaha keluar keringat. Makanya, saya pergi ke kebun, menanam ini itu bukan buat cari uang atau cari makanan. Saya ke sana buat cari sehat. Sebab, jika badan tidak gerak, dan keringat tidak keluar, nantinya bisa menimbulkan diabets. Glukosa dalam tubuh ini perlu dipecahkan dengan insulin, dan olah raga merangsang kerja insulin supaya keluar memproses gula jadi energi."

 Ini buat ke sekian kalinya, saya mendapatkan pelajaran supaya banyak olah raga. Bagi orang kampung seperti saya, tak perlu olah raga mewah, apalagi sampai berbayar. Yang gratisan saja, bahkan bisa menghasilkan, yaitu dengan mengolah tanah. Mencangkul, membersihkan rumput , dan bercocok tanam. Bukan hanya sehat, tapi juga menghasilkan. Menanam singkong, menanam cabe, menananm tomat, mengurus kambing. Belum lagi berbagai pekerjaan rumah, mencuci pakaian, mengepel lantai, membersihkan sandal, membersihkan motor, semua itu kerja yang membutuhkan gerakan, yang pastinya bisa menjadi olah raga juga. Tak perlu susah-susah. 

Jadi saya tak usah malas jika ada tuntutan buat kerja pisik. Jangan seperti anak jaman sekarang. Anak jaman sekarang ini mau hape dan motor. Kata orang tua, hape dan motor itu perlambang. Hape dan motor adalah pantun baris pertama. Dan baris keduanya, tidak mau cape tidak mau kotor. Lebih jelasnya begini:

Anak jaman sekarang ini sukanya hape dan motor
Anak jaman sekarang ini tidak mau cape tidak mau kotor

Padahal pekerjaan bercocok tanam, itu bagus buat kesehatan. Sayangnya pemuda masa kini banyak yang gengsi, dan memandang, kerja kantoran, turun naik mobil, naik lift dan duduk di belakang komputer sebagai pekerjaan bergengsi. Sebaliknya memikul cangkul kemudian mengotori pakaian dengan tanah dan lumpur, dianggap pekerjaan rendahan.

Tapi kemarin saya menemukan film drama Korea judulnya "Modern Farmer" entah seperti apa tuh filmnya. Bikin penasaran juga. Saya lihat bagian awalnya, tapi karena loading, saya jadi ngantuk. Malam semakin larut, badan semakin lemas. Belum lanjut menonton. Seperti seru tuh, buat motivasi saya cinta bertani. Adakah yang pernah nonton? Bagus tuh buat dorongan hidup lebih giat, yang ke sananya, bisa jadi motivasi buat hidup sehat.

Related Posts:

1 Response to "Merokok, Bertani, dan Drakor "Modern Farmer""