Menulis Memoar: Butuh Kejujuran

Banyak orang menulis tentang dirinya
Namun saat Anda baca, bukannya suka, sebaliknya malah jadi sebal
Atau paling tida, tulisan itu jenuh dan membosankan
Mengapa?
Karena sebagian besar tulisan jenis itu
Lebih cenderung menceritakan kelebihan dirinya
Pamer kemampuan dan kehebatan
Sedang kekurangan dan cacat, mereka tutupi dengan alasan, ingin kelihatan hebat
Dan sempurna

Sedang Andrea Hirata
Mengapa memoarnya sampai menghebohkan jagat sastra
Itu karena tulisannya, jujur, apa adanya
Baik kelebihan atau kekurangan dirinya, dia beberkan
Dan karenanya apa yang dia sampaikan seimbang, bukan hanya memamerkan kehebatan
Akan tetapi juga, kelemahan bahkan tragedi, yang dia parodikan menjadi komedi

Demikian juga Diary Anne Frank,
Catatan harian seorang gadis kecil, yang menulis di tengah ancaman kematian
Mengapa sampai sekarang buku itu menjadi legenda
Karena isinya bukan sekedar pamer kelebihan, akan tetapi kecemasan, ketakutan
Serta detail-detail lucu, memalukan, bahkan--tapi ini jangan ditiru--hal-hal vulgar, dengan polosnya dia tulia
Sekali lagi hal vulgar bukan bagian yang harus Anda tiru
Anda punya moral, gunakan otak moral Anda!

Ini hanyalah pelajaran
Bahwa menulis, terutama memoar tentang diri sendiri
Atau autobiografi
Jika pembaca ingin suka
Maka, kejujuran harus menjadi pegangan

Related Posts:

0 Response to "Menulis Memoar: Butuh Kejujuran"

Post a Comment