Konflik Bukan Untuk Dihindari

Ilmu yang ada tak pernah cukup. Masih banyak ilmu pendidikan anak saya butuhkan. Rasa butuh inilah kiranya penyebab mengapa membaca buku-buku parenting selalu bergairah, dan ketika lewat rak perpustakaan melihat buku-buku semacam itu selalu tergoda mengambilnya.

Sekarang saya sedang membaca buku Ayah Edy. Judulnya "Jadi Ayah Baru, Ternyata Asyik Juga Ya"

Contohnya saja dalam menghadapi masalah. Kecenderungan saya, kepada masalah itu lebih suka menghindarinya. Jika terjadi masalah dengan seseorang, saya lebih suka pergi menjauhi orang itu. Ketika saya membaca tulisan Ayah Edy dalam bukunya "Jadi Ayah Baru", merasa diingatkan.

"Sebagian orang menyikapi konflik dengan menghindari lawan konfliknya. Contohnya jika bersilang pendapat dengan orang tua, malah mogok ketemu. Hubungan tidak direstui orang tua, malah kawin lari. Pertanyaannya, sampai kapan akan lari atau menghindar? Selama jita hidup di tengah masyarakat, pasti akan bertemu konflik. Jika setiap konflik dengan orang Anda menghindar bertemu dengan orang itu, lama-kelamaan Anda hidup seorang diri di tengah keramaian."


Related Posts:

0 Response to "Konflik Bukan Untuk Dihindari"

Post a Comment