Kalau Baca Buku, Rekamlah!

Tulisan ini saya tujukan buat teman saya yang baik. Orangnya memang ada. Spesial. Tapi, karena yang mungkin membaca tulisan ini banyak, jadi, siapa sajalah, pokoknya, siapa pun Anda teman saya yang baik hatinya, tulisan ini saya tujukan buat Kamu.

Kamu kan senang membaca. Membaca buku, novel, atau apa saja bacaan yang Kamu suka. Nah, apa Kamu tidak sayang, jika setelah membaca, kemudian apa yang Kamu baca itu terlupa. Nah, supaya tidak terlupakan sampai seratus persennya, maka--seperti pernah kita bicarakan dulu--saat kamu baca, bacalah buku itu keras-keras, kemudian kamu rekam.

Oh ya, kamu bilang sebuah buku sudah kamu rekam.
Kamu baca novel dan kamu merekamnya. Baguslah, nanti kirim saya rekamannya ya.
Dan teruskanlah kebiasaan itu.
Karena sebagian besar orang tidak seperti kamu senang membaca buku.
Sebagian orang lebih suka mendengarkan.
Terbuktika teman kamu pun--waktu kamu perdengarkan hasil rekamanmu itu--dia memberikan komentar: "Nah, begitu jadi orang itu kreatif, jadi aku bisa dengar. Aku paling males kalau harus baca."
Nah, bisa jadi itu wakil dari suara kebanyakan orang.
Bukan hanya temanmu
Orang lain pun, bisa jadi punya pikiran itu
Karena memang, dibandingkan membaca, mendengarkan lebih ringan.
Jadi, jika Kamu baca buku lebih banyak, dan merekamnya lebih banyak, maka akan lebih banyak lagi buku yang dinikmati orang lebih banyak.

Dan bukan hanya bagi orang lain
Kamu sendiri pun jika suatu ketika kangen kepada buku itu,
Kamu pun bisa memutarnya kembali, lalu sambil santai, atau sambil mencuci, atau sambil di perjalanan
Kamu bisa mendengar rekaman itu, dan menikmati buku yang sempat kamu baca
Menarik bukan?

Apa lagi ya
Waduh kata-kata saya sudah habis
Padahal tulisan ini ingin saya buat lebih panjang lagi
Oh ya, dulu, saya pernah mendapatkan saran dari Pak Isa Alamsyah
Supaya rekaman ini saya tawarkan kepada tuna netra
Pasti ini sangat dibutuhkan oleh mereka

Sudah ah, saya mau posting tulisan lainnya
Maaf lebay

Related Posts:

1 Response to "Kalau Baca Buku, Rekamlah!"

  1. Menginsporasi sekaliii, kang Dana...
    Terima kasih.
    Semoga senantiasa berlimpahan barokah kasih sayang-Nya.

    ReplyDelete