Tips Sesat Main Facebook: Antipersonifikasi

Yang sering saya lupakan adalah
Jika datang komentar kurang menyenangkan kepada postingan saya
Sesungguhnya itu jalan keberuntungan

Sesungguhnya
Itu komentator itu bisa menjadi alat
Buat meramaikan postingan, dan caranya mudah, layanilah komen dia, terus-menerus, sehingga dengan cara itu, apa yang Anda sampaikan menjadi trending topic.

Biasanya, yang langsung terpikir oleh kebanyakan orang, ketika datang komentar kurang menyenangkan, Adalah memblokirnya, dan itu pula, yang sering terpikir oleh saya.
Seperti yang terjadi tadi
Sebelum Asar, sebelum postingan ini saya tulis
Datang komen menggerahkan, dan karena tak suka, ancaman pun tersembur padanya, "Mau berapa menit lagi Anda melihat postingan ini sebelum saya sepak?"
Namun tiba-tiba,
Setelah orang itu komen lagi
Yang tentunya dengan pemancing keong busuk
Seketika pikiran berubah, mengapa harus memblokirnya? Betapa bodohnya.
Bukankah lebih menguntungkan, jika saya manfaatkan?
Maka inilah strategi saya:
Saya manfaatkan orang ini dengan menggunakan satu diantara sekian banyak prinsip sastra
Meski, haha, selama ini sastra  bagi saya gunakan cuma buat alat bergaya-gaya, padahal kurang mengerti apa itu sastra sesungguhnya.
Namun buat memanfaatkan orang begini, saya menggunakan prinsip sastra
Yaitu,
Yang disebut antipersonifikasi

Antipersonifikasi?
Ya, antipersonifikasi, saya jadikan lawan dari personifikasi
Maka,
Jika personifikasi adalah memperlakukan benda layaknya manusia
Maka antipersonifikasi adalah, memperlakukan manusia layaknya benda-benda
Dan saya, memperlakukan komentator tersebut
Layaknya benda
Saya memperlakukannya, sebagai piaraan
Tidak, saya tidak menyebutnya dengan sebutan binatang
Saya tetap, menyebutnya sebagai orang, tapi orang istimewa
Yang saya rantai, dan mengikatnya ke tiang telepon, dan saya beri makan dengan pembalut bekas,
Saya katakan itu kepadanya
Sebagai ibarat saya sedang memukulnya
Tentunya akan mengguik-guik bukan? Dan orang ini mengguik-guik dengan lanjutan komentarnya.
Begitulah cara meramaikan postingan, jika memang yang datang hanya dia, namun
Jika ternyata, kepada postingan kita, banyak berdatangan komentator baik, nyaman, lebih bersahabat dan lebih mengerti.
Saya perlakukan mereka layaknya tamu, dengan segala keakraban dan ilmu sopan santun saya
Sedangkan piaraan itu, saya lepas rantainya dari tiang telepon,
Dan memindahkannya ke comberan, dan mengikatkan rantainya ke tonjolan beton yang ada di sana

Begitulah, sangat menyenangkan.
Dan sebenarnya
Saya harus berlipat-lipat terima kasih kepada orang semacam ini
Tak banyak orang serela dia,
Ketika sebagian besar orang biasanya lari,
Karena tidak suka dengan ketidaknyamanan ini
Orang ini, malah begitu tabahnya, merelakan dirinya memerankan diri menjadi piaraan saya, yang terus mendengus-dengus, yang terus mengguik-guik, dengan komentar demi komentarnya, yang tentu saja menghabiskan waktu dan pulsa.
Namun dia tetap melakukannya, demi tenar dan ngetopnya postingan saya...
Luar biasa!
Namun di atas segalanya, semua yang Anda baca ini, hanyalah ajaran sesat yang tak perlu ditiru.

Related Posts:

0 Response to "Tips Sesat Main Facebook: Antipersonifikasi"

Post a Comment