Buku Pendidikan Anak Terbaik

Buku terbaik pendidikan anak menuru saya adalah
Buku-buku
Karya Abdullah Nasih Ulwan
Karena buku pendidikan anak karya beliau, senantiasa bertabur kisah, hadits, kata mutiara, berbagai petuah ulama, bahkan gubahan-gubahan indah dari para penyair.

Misalnya pada pasal kedua bukunya, "Tarbiyyatul Aulad Fil Islam", dia untaikan buat pembaca, lukisan indah perasaan cinta orang tua kepada anaknya. Setelah senandung merdu ayat-ayat suci dan doa tentu saja, dia hamparkan untuk kita, gubahan-gubahan dari sastra Arab ternama. Antara lain syair ini: Syair yang disampaikan Umayyah bin Abi Shilat, kepada anaknya yang pembangkang.

Aku telah memberimu makan ketika engkau dilahirkan
Aku telah mencukupkan belanjamu ketika engkau beranjak dewasa
Dan engkau telah minum apa yang aku petikkan untukmu

Jika suatu malam datang bertamu kepadamu dengan membawa penyakit
Tak pernah aku bermalam karena sakitmu
Kecuali aku berjaga sambil gelisah
Serasa aku sendiri merasakan penderitaan yang tengah engkau derita
Sehingga air mataku jatuh berlinang
Jiwaku merasa cemas bila kematian datang merenggutmu
Sedangkan ia mengetahui bahwa kematian itu pasti datang
Namun, ketika engkau telah dewasa
Dan masa telah berlangsung lama
Ternyata engkau bukanlah orang yang pernah aku harapkan
Telah kau balas jasaku dengan kekerasan
Dan kekasaran

Seakan-akan engkaulah yang memberi nikmat dan keutamaan itu
Andaikan engkau tidak memilhara hak kebapakkanmu
Mudah-mudahan engkau dapat memperlakukan aku seperti tetangga dekat
Atau, mudah-mudahan aku mempunyai hak tetangga
Engkau tidak bakhil kepadaku dengan harta yang bukan hartamu.

Atau syair Abu bakar At-Tharthusi tentang perasaan kedua orang tua saat berpisah dengan anaknya:

Andaikan sang anak mengetahui beban apa yang telah diderita
Oleh kedua orang tua ketika berpisah dengannya
Seorang ibu yang bangkit karena cintanya
Dan seorang Bapak yang mencucurkan air mata karena kasihnya
Memikul beban-beban derita kematian anaknya
Dan tampaklah kerinduan-kerinduan yang mereka sembunyikan terhadap anaknya
Niscaya ia akan meratapi sang ibu yang sesak nafas karena penyakit paru-paru
Niscaya ia akan menangisi Sang Bapak yang pergi tak tentu arah
Untuk mencarinya
Niscaya ia akan menggantikan kecongkakan dan kasih sayang dan membalas mereka dengan kasih sayangnya.

Atau Syair yang melukiskan perasaan seorang bapak, yang sedang bercerita kepada anak-anaknya, tentang cemasnya dia akan masa depan anaknya.

Kehidupan telah menambah cintaku kepada putri-putriku
Mereka adalah orang-orang lemah
Aku takut
Bila aku telah tiada nanti
Mereka akan menemui kemiskinan
Dan meminum air keruh
Setelah air jernih mereka teguk, mereka akan telanjang
Sedangkan budak-budak belian memakai baju
Sehingga membanjirlah air mata dari wanita-wanita lemah dan kurus
Sekiranya tidak karena itu
Nincaya aku telah menawarkan anak kudaku
Cukuplah bagi orang-orang lemah, untuk berlindung kepada Yang Maha Pengasih
Orang di sekitar kita telah enggan kepada kita, bila engkau pergi dari kami
Dan manusia setelah kepergianmu berada dalam perselisihan

Dan syair panjang lain, yang melukiskan betapa besar, betapa indah, betapa dalam, kasih dan cinta seorang tua kepada anaknya, yang semakin menunjukkan, Abdullah Nashih Ulwan, bukan sekedar ulama, dalam arti ulama agama, namun beliau juga, seorang ulama penulis brilian, dengan karya-karya bermanfaat, indah, tanpa kehilangan fungsinya sebagai penggugah iman.

Related Posts: